Rabu, 03 Februari 2010

Mencari jati diri seorang remaja

Remaja adalah usia yang sedang mecari jati diri atau indentitas mereka. Sat proses pencarian jati diri, biasanya remaja selalu ingin mencoba apa saja yang mereka sukai dan cocok untuk diri mereka sendiri, disamping itu pula biasanya remaja mencari bentuk dirinya kelak untuk masa depannya.

Selama proses ini remaja selalu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan dalam bentuk jasmani ataupun rohani. Keberadaan lingkungan demikian dekatnya dengan remaja sehingga apa yang terdapat dalam lingkungan akan dengan mudah ditirunya. Akibatnya dalam jangka panjang remaja akan terbentuk sesuai dengan lingkungan yang membentuknya.

Lingkungan ada yang baik dan ada yang buruk. Lingkungan yang baik akan membentuk remaja menjadi baik dan lingkungan yang buruk akan membentuk remaja menjadi buruk pula. Peran lingkungan memang demikian besar dalam proses pembentukan remaja, disamping faktor hereditas.

Remaja harus pandai menentukan di mana harus berada, pada siapa harus berteman, bagaimana harus bersikap pada lingkungan yang tidak baik, harus menjadi apa dan siapa, bagaimana harus berbuat. Hal ini penting sebab akan memberikan gambaran tentang sosok remaja bersangkutan.


Bila gagal dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas maka Anda akan menjadi sosok remaja yang "tidak diinginkan". Sungguh ironis apabila remaja menjadi manusia yang mengalami seperti keterasingan, baik dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan Tuhannya. Bila hal ini terjadi maka remaja "bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa". Remaja bukan lagi menjadi dirinya, bukan bagian dari lingkungannya dan jauh dari Tuahan. Keberadaannya tidak lagi diperhitungkan atau wujuduhu ka adamihi (adanya sama saja dengan tidak adanya).

Dampak selanjutnya adalah remaja akan berbuat semmaunya karena merasa tidak lagi menjadi bagian dari lingkungannya, sekalipun perbuatannya merugukan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Ia menjadi manusia yang tidak memiliki sense of responsibility, cuek dan acuh tak acuh.

Oleh karena itu, Anda sebagai orangtua harus bisa melihat perkembangan Anak dari jauh sehingga jika ada yang salah dengan lingkungannya, Bunda bisa langsung menasehati remaja Bunda sebelum terlambat, namun dalam proses pencarian jati diri sebaiknya Bunda jangan pernah melarang apa yang tidak boleh dia lakukan karena ini dapat membahayakan perkembangannya dengan kata lain remaja Bunda akan lebih mudah untuk percaya dengan orang lain dibandingkan dengan lingkungan didalam rumah seperti Bunda.

0 komentar:

Posting Komentar